8 Fitur Smartphone Flagship Yang Kurang Bermanfaat Untuk Orang Indonesia

0
176

4. Duplikasi Layar atau Mirroring

Fitur yang satu ini memungkinkan untuk menampilkan layar smartphone pada layar PC atau TV rumah anda. namun sayangnya fitur yang menarik ini masih merupakan fitur smartphone flagship yang kurang bermanfaat bagi orang Indonesia. Alasannya? Karena tidak semua TV yang dimiliki orang Indonesia support dengan fitur ini. Dan kontennya pun kebanyakan harus ditonton secara online seperti aplikasi layanan film online padahal orang Indonesia masih sangat suka menonton film lewat laptop.

BACA JUGA:  8 Smartphone Internal 32 GB Termurah dan Terbaik

3. Cloud

Meskipun tidak semua orang menyisihkan penggunaan dari salah satu fitur smartphone ini, namun kenyataannya fitur Cloud atau bonus penyimpanan yang dihadirkan di smartphone ini merupakan salah satu fitur smartphone flagship yang kurang bermanfaat. Selain harus membutuhkan internet untuk mengakses file, fitur Cloud juga masih kurang dipercaya dibanding menyimpan melalui kartu memori atau flashdisk secara singkat melalui fitur OTG.

2. Aplikasi Kesehatan

Fitur yang satu ini pasti menjadi salah satu fitur flagship wajib di banyak smastphone seperti S Health pada Samsung atau Health pada iPhone. Namun nyatanya ini adalah salah satu fitur smartphone flagship yang kurang bermanfaat bagi orang Indonesia. Selain masih banyak aplikasi kesehatan pihak ketiga, untuk olahraga sendiri terkadang smartphone hanya ditujukan untuk memainkan musik saja. Apalagi sampai untuk menghitung jumlah kalori yang terbakar dan yang masuk, sepertinya masih terlalu sulit untuk diaplikasikan penggunaannya.

BACA JUGA:  8 Gadget Canggih di CES 2018, Bikin Ngiler!

1. NFC Payment

Apa alasan keberadaan fitur NFC pada smartphone? Untuk transfer data secara singkat dan cepat? Ya, namun selain itu juga untuk melakukan proses pembayaran melalui kartu kredit dan akun pembayaran digital lainnya. Ya, yang satu ini jelas menjadi salah satu fitur smartphone flagship yang kurang bermanfaat bagi orang Indonesia. Selain karena ekosistem untuk pembayaran melalui digital ini masih kurang, orang Indonesia lebih menyukai untuk menggesek melalui debit atau tetap menggunakan uang cash.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here