Jika kamu satu diantara 6,5 juta orang yang mendengarkan “Livin’ on a Prayer”-nya Bon Jovi di Pandora di tahun 2012 sepanjang tiga bulan, kamu sudah membantu grup band tersebut, bersama dua orang penulis lagunya, mendapatkan pemasukkan total $110.
“Masing-masing dari kita bisa membeli sebuah pizza,” ujar Desmond Child, seorang penulis lagu yang sudah bekerja sama menulis lagu dengan banyak artis terkenal, mulai dari Aerosmith dan Kiss hingga Ricky Martin dan Cher.
Aplikasi dan website musik streaming harusnya membuat musik menjadi murah, atau bahkan gratis, untuk para konsumen, namun tetap menjamin bahwa artis penulis lagu tetap mendapatkan kompensasi yang adil.
Tapi para musisi dan penulis lagu mengatakan mereka hampir tidak melihat ada uang yang dihasilkan dari streaming.
Minggu lalu, penyanyi Taylor Swift menarik semua lagunya dari Spotify, mengatakan bahwa album barunya yang berjudul “1989” yang bisa didengarkan lewat streaming, justru akan merusak penjualan albumnya.
“Saya senang apa yang dilakukan Taylor Swift, itu akan membuat orang mempertimbangkan kembali (untuk memasukkan lagunya ke website musik streaming), karena saya berpikir ini adalah model bisnis yang kacau,” kata Jason Isbell, pemenang Artist of the Year di Americana Music Association’s 2014.
Sebenarnya Taylor Swift akan menghasilkan uang dengan baik di website streaming, menurut Spotify penghasilan yang diperoleh Swift tahun ini sudah mencapai hampir 6 juta Dollar. Tapi menurut Isbell, dirinya sendiri hanya mendapatkan sedikit dari royalti streaming online, yang bahkan tidak merasa pemasukkannya bertambah.
Sekedar informasi, saat ini Spotify memiliki 50 juta pengguna, dimana pengguna harus membayar 9,99 Dollar perbulan untuk layanan ini atau mendengarkan secara gratis namun akan dipasangi iklan.
Child menambahkan, uang tersebut tidak dibagi secara adil. Terlalu sedikit untuk penulis dan yang merekam musik, ujarnya. Jadi kamu tidak akan mendapat apa-apa, kecuali jika kamu Taylor Swift.
