Pengguna Facebook Di Jepang Menurun Karena Rasa Rendah Diri

0
206

Bukan merupakan rahasia lagi bahwa Facebook memiliki sedikit kesulitan meningkatkan penggunanya di Jepang. Sebuah survei yang baru-baru ini dilakukan oleh Aun Consulting menunjukkan sebuah penurunan drastis pada pengguna Facebook di Jepang.

Tetapi mengapa para pengguna Jepang banyak yang memilih berhenti menggunakan situs jejaring sosial global yang sangat populer itu?

Rupanya, di antara para pengguna yang sangat gemar memamerkan pacar mereka yang sempurna, foto-foto perjalanan mereka ke berbagai negara eksotis dan berbagai update mengenai pekerjaan mereka yang mengagumkan, sebagian pengguna perlahan-lahan mengembangkan sebuah perasaan rendah diri (inferiority complex) mengenai kehidupan mereka yang sepi, membosankan dan tidak memuaskan.

Psikolog Kouji Yamada telah banyak mendengar dari berbagai pasien akhir-akhir ini tentang kecemasan yang diberikan oleh Facebook pada mereka. Dengan hampir 14 juta pengguna Jepang dan satu dari empat orang di Jepang dalam rentang usia 25 hingga 64 tahun menjadi anggota situs tersebut, tampaknya terkoneksi dengan teman di jejaring sosial menjadi hal yang meletihkan, meskipun itu seharusnya menyenangkan.

BACA JUGA:  Pendingin Sepatu Bertenaga USB

pengguna facebookSepertinya berbagi berbagai momen pribadi di Facebook dapat menyebabkan orang lain merasa kehidupan mereka masih kurang. Meskipun ide dari situs tersebut adalah berbagi momen menyenangkan dengan teman-teman dan keluarga mereka, banyak pengguna Jepang yang tampaknya kewalahan dan marah ketika melihat semua berita glamor dari yang disebut “teman” mereka dengan siapa mereka terhubung.

Seorang wanita Tokyoberusia 29 tahun mengatakan ia terpaksa berhenti menggunakan Facebook setelah dua tahun. Ia merasa khawatir memikirkan apakah ia dapat tetap berhubungan dengan teman-temannya, tetapi akhirnya menemukan bahwa dengan menghapus akunnya, ia dapat berhubungan lebih dekat dengan teman-teman yang ia miliki. Wanita itu berkata bahwa ia lebih memilih untuk tetap berhubungan dengan teman-temannya melalui telepon atau atau jejaring sosial lain seperti LINE milik Jepang dan menemukan bahwa persahabatannya kini dapat berjalan dengan lebih baik tanpa harus khawatir mengenai Facebook.

BACA JUGA:  Azurer, Tren Jenggot Aneh Dari Kacang Azuki di Jepang

Netizen lain mengatakan bahwa kita “tidak layak lagi mendapat banyak kesulitan” gara-gara Facebook dan bahwa “tidak ada lagi yang menarik” dari situs tersebut. Dan banyak orang yang berpendapat bahwa Facebook kini menjadi tempat bagi anak-anak untuk “menyombongkan diri” mengenai merokok dan minum-minum meskipun mereka masih di bawah umur.

Jadi apa intinya dari masalah Facebook ini? Dapatkah jejaring sosial ini menyadari kekhawatiran para pengguna Jepang bahwa situs ini telah diambil alih oleh orang-orang yang terlalu banyak menyombongkan diri? atau haruskah kita sebagai netizen memiliki kulit yang lebih tebal?

 

Sumber: en.rocketnews24.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here