8 Anime Terlarang di Berbagai Belahan Dunia

0
68

Anime banyak digemari. Di berbagai belahan dunia. Meski banyak yang menganggap anime untuk anak-anak saja. Faktanya tidak demikian. Berikut ini artikel mengenai 8 anime terlarang di beberapa negara. Beserta penjelasan mengapa anime tersebut dilarang.

Anime Yang Dilarang Tayang di Negara-negara Di Dunia

8. Hetalia: Axis Powers

Hetalia: Axis Powers adalah anime terlarang yang mempersonifikasikan negara-negara dunia sebagai karakter anime. Sering kali menggunakan stereotip nasional untuk humor. Anime ini dilarang di Korea Selatan. Karena menampilkan karakterisasi yang dianggap merendahkan. Tidak sensitif terhadap sejarah hubungan Korea dan Jepang.

Penonton di Korea Selatan merasa anime ini mengejek penderitaan mereka. Selama masa penjajahan Jepang dan meremehkan peran Korea dalam sejarah global.

7. Puni Puni Poemy

Puni Puni Poemy adalah spin-off dari anime Excel Saga. Dikenal dengan konten yang eksentrik dan parodi yang ekstrim. Anime ini dilarang di beberapa negara. Karena konten vulgar dan humor seksual yang eksplisit. Meskipun berbalut komedi.

Beberapa episode menampilkan adegan yang dianggap tidak pantas untuk penonton muda. Menyebabkan beberapa negara memutuskan untuk melarangnya.

BACA JUGA:  15 Pengguna Mangekyou Sharingan Di Naruto

6. High School DxD

High School DxD adalah anime yang menceritakan kehidupan seorang siswa SMA. Yang terlibat dalam dunia malaikat, iblis, dan pertempuran supernatural. Mengandung banyak konten fanservice. Termasuk adegan dewasa dan pakaian minim. Yang dianggap tidak sesuai untuk penonton muda.

Di beberapa negara seperti Selandia Baru, anime ini dilarang. Dianggap terlalu seksual dan dapat mempengaruhi moral anak-anak dan remaja.

5. Attack on Titan

Attack on Titan adalah anime yang menggambarkan perjuangan manusia. Melawan raksasa pemakan manusia. Anime ini terkenal karena adegan-adegan kekerasan. Yang sangat eksplisit dan tema yang gelap. Beberapa negara seperti Cina melarang Attack on Titan. Karena konten kekerasannya yang ekstrem.

Dianggap bisa berdampak negatif pada mental anak-anak dan remaja. Menimbulkan keresahan sosial.

4. Death Note

Death Note bercerita tentang seorang siswa SMA yang menemukan sebuah buku catatan. Catatan itu membunuh siapa saja yang namanya ditulis di dalamnya. Anime ini dilarang di beberapa negara seperti Cina. Dikhawatirkan mempengaruhi remaja untuk meniru perilaku karakter utamanya.

Kasus nyatanya, anak-anak menggunakan buku catatan sebagai “Death Note” imitasi di sekolah. Pemerintah mendorong larangan ini di beberapa tempat.

3. Excel Saga

Excel Saga adalah anime parodi yang mengolok-olok berbagai genre anime. Dan budaya populer Jepang. Meskipun sebagian besar humor anime ini dianggap ringan, beberapa episode, terutama episode terakhir, sangat penuh dengan konten dewasa. Kekerasan yang sangat berlebihan. Membuatnya dilarang di beberapa negara.

BACA JUGA:  8 Pertarungan Naruto Shippuden Terbaik

Humor ekstrem dan penggunaan kekerasan sebagai alat komedi. Dianggap tidak sesuai untuk berbagai kelompok umur, khususnya anak-anak.

2. Osomatsu-San

Osomatsu-San adalah reboot dari serial anime klasik Jepang, Osomatsu-Kun. Anime ini memuat banyak parodi yang mungkin tidak sepenuhnya diterima di beberapa budaya. Termasuk adegan dianggap meniru dan mengejek karya lain secara berlebihan.

Episode pertama dari seri ini dilarang di Jepang. Karena penggunaan karakter dari berbagai anime lain. Tanpa izin. Di beberapa negara lain, tema dan humor yang mengarah pada konten dewasa juga menjadi alasan pelarangannya.

1. Shoujo Tsubaki (Midori)

Shoujo Tsubaki, juga dikenal sebagai Midori. Anime yang diadaptasi dari manga dewasa dengan tema yang sangat gelap dan disturbing. Anime ini mengandung kekerasan ekstrem, eksploitasi anak, dan pelecehan, yang membuatnya dilarang di banyak negara. Juga termasuk Jepang.

Konten sangat mengganggu ini dianggap tidak pantas untuk semua kelompok umur. Dikhawatirkan bisa menyebabkan trauma bagi penontonnya. Anime terlarang di atas dilarang di beberapa negara karena berbagai alasan. Termasuk konten yang dianggap tidak pantas. Kekerasan ekstrem, hingga potensi pengaruh negatif terhadap penonton.

Pelarangan anime terlarang ini menunjukkan bagaimana budaya dan norma-norma yang berbeda dapat mempengaruhi penerimaan terhadap media hiburan tertentu di berbagai belahan dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here