Jika Anda tinggal di Amerika Serikat dan berpikir bahwa Anda memiliki akses ke koneksi broadband yang cepat, pikirkan lagi. Itu karena sebanyak 30 negara memiliki koneksi Internet lebih cepat daripada koneksi rata-rata di Amerika Serikat menurut statistik terbaru dari Speedtest.net.
Situs itu, yang memberi peringkat dan membandingkan kecepatan koneksi dari seluruh dunia, adalah suatu cara populer bagi konsumen untuk menguji kecepatan koneksi mereka ke web. Layanan ini didukung oleh Ookla, sebuah perusahaan yang membuat aplikasi untuk menguji kecepatan broadband serta perangkat lunak diagnostik jaringan untuk web.
Statistik terbaru menunjukkan bahwa banyak negara yang tidak dikenal sebagai pusat kekuatan teknologi berhasil melebihi koneksi Amerika, termasuk Liechtenstein, Moldova dan Uruguay.
Hong Kong mengungguli semua negara dengan kecepatan koneksi rata-rata sebesar 71,03 Mbps diikuti oleh Singapura dengan 52,85 Mbps. Romania, Korea Selatan dan Swedia melengkapi posisi lima besar pada kecepatan masing-masing 50,82 Mbps, 47,36 Mbps dan 42,64 Mbps. Amerika Serikat berada di posisi ke-31 dengan kecepatan hanya 20,77 Mbps.
Jadi mengapa negara yang mengembangkan Internet malah tertinggal begitu jauh di belakang dalam hal kecepatan secara keseluruhan? Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah ukuran. Amerika Serikat adalah negara yang berukuran besar dari area populasinya yang menyebabkan membangun jaringan broadband yang efisien menjadi suatu hal yang menantang. Terlebih lagi, CNN menunjukkan awal tahun ini, kurangnya kompetisi di antara penyedia layanan juga menjadi salah satu alasan lainnya.
Koneksi fiber, yang menawarkan link lebih cepat ke Internet dibandingkan dengan jalur kabel broadband standar, perlahan-lahan bergulir di Amerika Serikat namun akan membutuhkan waktu cukup lama hingga seluruh area terhubung.
Nah, bagaimana dengan koneksi Internet di negara kita Indonesia?
Sumber: techspot.com
