Banyak alasan yang membuat startup jatuh dan kemudian bangkrut. Beberapa di antaranya membuat startup tersebut layu. Salah satunya penyebabnya adalah, meniru yang sukses di luar negeri dan kemudian mengabaikan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
“Boleh dibilang 9 dari 10 startup harus mati. Kesalahan yang sering kita lihat adalah karena banyak teman-teman developer ingin membuat sesuatu yang mereka lihat dari luar sana,” kata salah satu Google Developer Expert Yohan Totting.
Totting memberi contoh, beberapa developer ada yang membuat media sosial bertema Indonesia atau meniru layanan jasa yang ada di luar negeri  tapi untuk Indonesia. Namun masalahnya, developer ini tidak pernah berbicara dengan para user untuk mengetahui kebutuhan dan juga masukan dari mereka.
“Kalau kita lihat contohnya Go-Jek, yang real di sini. Mereka sebenarnya hanya fokus pada masalah di sekitar dan mereka membuat solusi untuk orang-orang Indonesia. Jadi untuk memvalidasi idenya itu akan lebih gampang ketimbang mereka berpikiran membuat social network tapi mereka tidak ngobrol dengan usernya,” kata Yohan.
Dia mencontohkan lagi, sejumlah startup dari India dan juga Brasil yang terpilih untuk mengikuti program Google Launchpad Accelerator beberapa waktu yang lalu, sebagian besar fokus pada masalah dalam negeri.
Di acara yang sama juga, Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami berkata, bukan masalah memilih antara global atau lokal, tapi bagaimana developer dapat membuat aplikasi yang bisa memenuhi kebutuhan user.