Sudah cukup lama sejak kita terakhir mendengar kabar tentang MegaUpload, layanan berbagi file yang ditutup pada awal tahun 2012 lalu atas dugaan pelanggaran hak cipta. Namun semua itu berubah saat perusahaan itu meminta sebuah pengadilan Hong Kong untuk mencairkan jutaan dolar dalam bentuk aset yang dibekukan beberapa tahun lalu atas permintaan Departemen Kehakiman AS.
MegaUpload berencana untuk menggunakan dana yang dipulihkan itu untuk menjalankan kembali server mereka, jadi para pengguna dapat sekali lagi mengakses file mereka yang mereka simpan di Cloud. File-file tersebut telah tidak dapat diakses bagi para pengguna situs tersebut sejak layanan tersebut menjadi offline.
Ira Rothken, pengacara perusahaan itu, mengatakan kepada PCWorld bahwa Hong Kong seharusnya sejak awal tidak pernah menyita aset-aset itu karena MegaUpload tidak pernah mendapatkan panggilan kriminal secara resmi. Sebuah panggilan hanya dapat dilakukan di AS sesuai dengan prosedur pidana dan MegaUpload telah terdaftar di Hong Kong, seperti yang ditunjukkan oleh publikasi itu.
Perusahaan itu menunggu selama dua tahun untuk mengajukan permohonan untuk mencairkan aset menunggu keputusan dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia mengenai apakah anggota akan diizinkan untuk mengambil data mereka. Menurut pengacara, pengadilan belum membahas masalah ini sejak tahun 2012.
Pengadilan Tinggi telah memerintahkan Departemen Kehakiman AS untuk menanggapi permintaan tersebut pada tanggal 4 Juni.
Sumber: techspot.com
